zwani.com myspace graphic comments

Sabtu, 30 Agustus 2008

Air Hujan Sebagai Penghemat Bahan Bakar

BBM naik lagi…?!@^%&!….
Ini kabar tak sedap bagi pengguna kendaraan bermotor. Itu se­babnya, banyak cara dilaku­kan untuk membuat sepeda motor irit, tapi mesin tetap awet. Salah satunya dilaku­kan Ir FXAgus Unggul San­toso. Dosen Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma (USD) Yogya ini belakangan tengah mengembangkan Hydrogen Booster for Internai Combustion. Engine (HB­ICE) atau peningkat daya dan efisiensi bahan bakar sepeda motor menggunakan hydrogen booster. “Peralatan ini fungsinya untuk meningkatkan daya dan torsi sepeda motor serta menghemat konsumsi bahan bakar dengan teknologi yang sederhana” kata Agus kepada KR.
Bahan dan alat yang digunakan yaitu aquades atau air hujan, soda kue, dua buah elektroda, pipa stainless steel, selang dan sambungan selang, terminal kabel (+) dan (-), tabung plastik (tempat minum) serta kabel secukupnya.
Untuk membuat perangkat ini caranya cukup mudah. Tabung diisi dengan aquades (air suling) atau bisa diganti dengan air hujan sebanyak 250 cc, lalu ditam­bahkan soda kue secukupnya sebagai katalis. Terminal ka­bel positif dihubungkan de­ngan kontak yang tersam­bung ke positif accu dan ka­bel negatif dihubungkan de­ngan negatif accu. Apabila mesin dinyalakan akan terja­di proses elektrolisa, yaitu proses pemisahan ion-ion pada air (H20). “Kalau menggunakan air suling har­ganya sedikit mahal. Tapi aquades bisa diganti dengan air hujan yang secara ala­miah telah mengalami pe­nyulingan,” ujarnya.
Air akan tereduksi meng­hasilkan gas hydroden (H2) ,yang keluar melalui selang. Kalau kemudian terjadi pro­ses elektrolisa, maka akan mengeluarkan gas hydrogen. Selang kemudian disambungkan ke saluran sebelum kaburator (saluran yang menuju filter). Gas hidrogen tersebut akan membantu meningkatkan pembakaran di ruang bakar. Alat tersebut bisa digantungkan atau dimasukan kedalam bagasi motor.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, pemasangan Hydrogen Booster pada motor standar, daya meningkat sebesar 3,6 persen, sedangkan torsinya meningkat 2,5 persen. Peningkatan daya torsi memang tidak signifikan, tapi efesiensinya meningkat. Pemakaian untuk kecepatan 44 km per jam lebih irit 6,44 persen. Pada kecepatan 55 km per jam pemakaian bahan bakar lebih irit 14,25 persen dan pada kecepatan 66 km per jam lebih irit 14,9 persen. Jadi rata-rata peningkatan keiritan bahan bakar mencapai 11,64 persen.
Diakui, dalam membuat alat ini Agus hanya mengem­bangkan dan menguji di labo­ratorium. Alat sejenis sebe­narnya sudah banyak diterap­kan masyarakat.
Hanya uji secara laborato­rium selama ini belum di­lakukan. Lewat pengujian yang dilakukannya terbukti, hydrogen booster bisa meng­hemat pemakaian bahan ba­kar tanpa merusak mesin.
oleh : Dwi Astutiharian kedaulatan rakyat (Selasa, 13 mei 2008)
http://jogjaberbagi.wordpress.com

0 komentar: